Jumat, 24 Desember 2010

Jumat, 24 Desember 2010

PENGALAMAN SAHABAT NABI SAW. DI MASA JAHILIYAH
Diceriatakan bahwasanya Zaid bin Amr bin Nufail bin Abdil Uzza,
sepupu Umar bin Khattab, mencari agama Nabi Ibrahim sebelum Nabi
Muhammad saw. diutus. Dia tidak pernah memberi persembahan kepada
berhala, memakan bangkai, ataupun memakan darah. Ketika itu ia ditemani
Waraqah bin Naufal, orang-orang Yahudi saat itu mengajari mereka ajaran
Yahudi, maka Waraqah memeluk agama Yahudi, tetapi Zaid tidak.
Kemudian mereka bertemu orang Nasrani, mereka menjelaskan tentang
agama Nasrani, lalu Waraqah pindah memeluk Nasrani, tetapi Zaid tidak.
Berkata Zaid, “Agama ini sama dengan agama kaum kita, kamu telah
menyekutukan Tuhan kamu juga, lalu ia bertemu seorang rahib, ,aka
berkatalah sang rahib, “Sesungguhnya kamu mencari agama yang sekarang
tidak ada di muka bumi.” “Agama apakah itu?” tanya Zaid. “Agama Ibrahim
as., jawab rahib. “Bagaimana agama Ibrahim itu?” tanya Zaid. Agama
Ibrahim adalah menyembah Allah, tidak menyekutukannya dengan apapun
dari ciptaannya, dan shalat menghadap ke Ka’bah,” kata rahib. Zaid pun
melakukan seperti yang dikatakan rahib sampai matinya.
Suatu ketika ia bertemu dengan Nabi saw. sebelum diangkat menjadi
Rasul. Saat itu Nabi saw. sedang makan bekal yang dibawanya bersama Abu
Sufyan. Abu Sufyan mengajaknya makan, ia berkata “Saudarku! Aku tidak
makan sesuatu yang disembelih atas nama berhala.” Ketika mendengar itu
maka Nabi tidak pernah memakan daging yang disembelih atas nama berhala
sampai beliau diangkat jadi Rasul. Sa’id bin Zaid (anak Zaid bin Amr), salah
satu dari sepuluh orang yang diberi kabar gembira akan masuk surga, dan
termasuk as-Saabiquunal awwaluun (orang-orang yang pertama masuk
Islam) berkata pada Nabi saw. “Engkau tetah mengetahui keadaan orang tua
saya sebelumnya, bolehkah saya memohonkan ampun untuknya?” Nabi saw.
menjawab, “Mohonkanlah ampunan untuknya!” Kemudian Sa’id memohonkan
ampunan baginya kepada Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar