Jumat, 24 Desember 2010

Jumat, 24 Desember 2010

KEUTAMAAN MALAM NISFU SYA’BAN
Diceritakan bahwa Nabi Isa as. dalam salah satu perjalanannya dia
melihat gunung yang tinggi, maka diapun mendakinya. Ketika berada di atas
gunung, dia mendapati sebuah batu besar yang berwarna sangat putih, lebih
putih daripada susu. Dia pun mengitari dan memperhatikan batu tersebut
karena takjub akan keindahannya. Kemudian Allah memberi wahyu
kepadanya, “Wahai Isa, maukah aku jelaskan padamu suatu perkara yang
lebih mengherankan daripada yang kamu lihat?” “Ya, wahai Tuhanku”,
jawab Isa. Tiba-tiba batu besar tadi terbelah dan muncullah seorang tua
dengan mengenakan baju perang yang terbuat dari rambut, di tanganya
memegang tongkat berwarna hijau, dan di depanya ada buah anggur, sedang
ia masih berdiri melakukan shalat. Nabi Isa pun terheran-heran dan beranya
“Wahai orang tua, apa yang aku lihat ini?” Orang tua tadi menjawab, “Ini
adalah rizqiku tiap hari.” Isa bertanya lagi, “Sejak kapan kamu kamu
beribadah kepada Allah di dalam batu ini?” “Sejak empat ratus tahun yang
lalu”, jawabnya. Kemudian Isa berkata, ‘Tuhan!, aku berkata bahwa tak
seorangpun yang lebih mulia dibanding orang ini.” Kemudian Allah memberi
wahyu kepada Isa as. bahwa satu orang diantara ummat Muhammad yang
menjumpai malam tanggal lima belas bulan Sya’ban lalu ia shalat nisfu
Sya’ban, demikian itu lebih baik di sisiku-Ku daripada ibadah orang tua ini
selama empat ratus tahun.” Kemudian Isa as. berkata, “Alangkah senangnya
jika aku menjadi salah seorang dari ummat Muhammad saw..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar