Jumat, 24 Desember 2010

Jumat, 24 Desember 2010

KERAJAAN SULAIMAN
Pada suatu hari, Nabi Sulaiman as. mengumpulkan tujuh puluh ribu jenis
burung. Masing-masing burung itu tidak ada yang sama warnanya. Burungburung
itu berhenti di atas Nabi Sulaiman as. laksana awan. Lalu Nabi
Sulaiman as. bertanya tentang makanan mereka, di mana mereka bertelur dan
di mana mereka menetaskan. Mereka menjawab, “Di antara kami ada yang
bertelur dan menetas di angkasa, ada yang telurnya di sayap sampai menetas,
ada yang meletakkan telurnya di paruhnya sampai menetas, dan di antara
kami ada yang tidak berketurunan dan tidak bertelur, tetapi keturunan kami
tetap ada selamanya.”
As-Sudiy mengatakan, “Permadani Nabi Sulaiman as adalah tenunan
buatan jin, terbuat dari emas dan sutra, bisa mengangkut seluruh bala
tentaranya, berupa pasukan hewan melata, pasukan kuda, pasukan unta,
pasukan manusia, jin, binatang buas, dan pasukan burung. Pimpinan tentara
Nabi Sulaiman as. ada sejuta farsakh dan masing-masing pemimpin itu
membawahi sejuta pasukan. Permadani tersebut bisa berjalan di antara langit
dan bumi, dan permadani itu selalu membawa Nabi Sulaiman as. ke mana
pun Nabi Sulaiman as. menghedaki. Bisa pelan atau cepat, tinggal melihat
keinginan Nabi Sulaiman as.. Angin yang dikendalikan oleh Nabi Sulaiman
as. walaupun bertiup kencang, tetapi tidak akan merusak pepohonan dan
tanaman. Apabila ada seseorang yang berbicara maka Nabi Sulaiman as.
mendengarnya walaupun suaranya lirih dan jauh. Singgasananya terbuat dari
emas yang dihiasi intan dan berlian. Di sisi kanan dan kirinya terdapat tiga
ribu - menurut pendapat lain enam ratus ribu - kursi untuk para ulama Bani
Israil dan para wazirnya. Pasukan tentaranya apabila berbaris, maka
panjangnya seratus farsakh (1 farsakh = 8 km atau 31/2 mil) yang terdiri dari
25 farsakh pasukan manusia, 25 farsakh pasukan jin, 25 farsakh pasukan
binatang buas, dan 25 farsakh lagi pasukan burung. Para jin senantiasa
mencari mutiara di laut untuk Nabi Sulaiman as.. Juru masak Nabi Sulaiman
as. setiap harinya selalu menyembelih seratus ribu kambing dan empat puluh
ribu sapi. Walaupun demikian, dia tidak pernah makan kecuali roti gandum
buatanya sendiri.
Pada suatu hari Nabi Sulaiman as. terbang dengan menggunakan
permadaninya mengelilingi tempat yang luas, dia melihat apa yang diberikan,
dianugrahkan, dan ditundukkan Allah Swt. untuknya, maka timbullah rasa
ujub dalam dirinya. Ketika dia merasa ujub, maka bergoyanglah
permadaninya dan dua belas ribu pasukanya mati. Lalu ia memukul
permadaninya dengan bambu kecil yang ada di tangannya dan berkata
“Luruslah, hai permadani!” “Sampai kamu sendiri lurus wahai Nabi
Sulaiman as.”, kata permadaninya menimpali. Mendengar jawaban tersebut,
Nabi Nabi Sulaiman as. sadar bahwa permadani itu bergoyang atas perintah
Allah Swt., Maka bersujudlah Nabi Sulaiman as. dan memohon ampun
kepada Allah Swt. atas apa yang terjadi pada dirinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar