Jumat, 24 Desember 2010

Jumat, 24 Desember 2010

BIJAKSANA, PEMAAF DAN BERPENGETAHUAN
Suatu hari raja Bahramjur pergi untuk berburu. Tampaklah olehnya
himar liar, lalu ia mengikutinya sampai ia meninggalkan pasukanya.
Kemudian ia menangkapnya dan segera turun dari kudanya untuk
menyembelihnya. Tiba-tiba ia melihat seorang penggembala datang dari
hutan, dan ia berkata “Wahai penggembala, tolong pegangkan kudaku ini
sampai aku selesai menyembelih himar.” Lalu si gembala memeganginya,
dan Bahramjur pun sibuk menyembelih himar. Ketika ia selesai
menyembelih dilihatnya penggembala tadi sedang berusaha mengambil
ronce-ronce berlian yang menghiasi kudanya. Raja berpura-pura tidak tahu
sampai penggembala selesai, dan ia berkata dalam hatinya bahwa melihat
cela orang lain juga adalah tercela.” Kemudian ia mengambil kudanya,
menaikinya dan kembali bergabung dengan para prajuritnya. Ketika ia telah
bersama prajuritnya, bertanyalah wazirnya, “Wahai raja, dimanakah berlian
hiasan kuda tuan?” Sambik tersenyum raja menjawab, “Diambil orang yang
tidak akan mengembalikanya, dan diketahui oleh Dzat yang tidak pernah
tidur, barangsiapa di antara kalian mendapatinya di tangan orang lain,
janganlah kalian menghukum orang tersebut disebabkan perbuatannya.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar