Jumat, 24 Desember 2010

Jumat, 24 Desember 2010

BERBAKTI PADA KEDUA ORANG TUA
Suatu hari Nabi Sulaiman as. terbang di angkasa dengan mengendarai
angin. Ketika dia melewati samudera yang dalam, dia melihat ombak besar
yang menakutkan diterjang angina. Dia memerintahkan pada angin agar
berhenti, seketika angina pun berhenti. Kemudian dia memerintahkan para
syetan agar menyelam ke dasar laut untuk mengetahui apa yang ada di
dalamnya, maka satu persatu syetan-syetan itu menyelam dan mereka
menemukan sebuah kubah yang terbuat dari permata zamrud putih. Kubah
tersebut tidak berpintu. Mereka melaporkan penemuan itu pada Nabi
Sulaiman as.. Kemudian Nabi Sulaiman as. memerintahkan supaya kubah
tersebut di bawa ke atas. Maka syetan mengangkat kubah tersebut ke atas dan
meletakkannya di hadapan Nabi Sulaiman as.. nabi Sulaiman as.merasa
takjub dengan kubah tersebut, lalu dia berdoa kepada Allah, maka tiba-tiba
terbukalah kubah tersebut, dan ternyata di dalamnya ada seorang pemuda
yang sedang sujud kepada Allah Swt.. Nabi Sulaiman as. bertanya pada
pemuda tersebut, “Apakah kamu malaikat atau jin?” “Aku adalah manusia”,
jawabnya. “Dengan sebab apa kamu bisa mendapatkan keistimewaan ini”,
tanya Nabi Sulaiman as. “Dengan sebab berbakti kepada kedua orang tua”
jawabnya. “Dahulu aku mempunyai seorang ibu yang sudah tua, aku selalu
menggedongnya kemana pun ia ingin pergi, dia pun selalu mendoakan aku,
dan di antara doanya untukku adalah:
‘Ya Allah berilah anakku kebahagian, setelah aku mati tempatkanlah ia
di suatu tempat, tidak di langit dan tidak pula di bumi.’
Ketika ibuku meninggal dunia, aku mondar-mandir menyendiri di
pinggir pantai, tiba-tiba aku melihat sebuah kubah terbuat dari zamrud putih.
Ketika aku mendekatinya, terbukalah kubah tersebut, maka aku masuk ke
dalamnya, lalu kubah itu tertutup dengan kekuasaan Allah. Aku tidak tahu
apakah aku di bumi, di angkasa, ataukah dilangit, dan Allah juga memberiku
rizki di dalam kubah ini.” Nabi Sulaiman as. bertanya, “Bagaimana rizkimu
bisa sampai ke dalam kubah?” Si pemuda menjawab, “Apabila aku merasa
lapar, maka muncullah pohon dari batu lalu dari pohon tersebut keluarlah
buah-buahan. Pohon itu juga mengeluarkan air yang lebih putih daripada
susu, lebih manis daripada madu, lebih dingin daripada salju, kemudian aku
makan dan minum. Jika aku sudah kenyang dan segar, lenyaplah pohon
tersebut.” “Bagaimana kamu bisa mengetahui perbedaan siang dan malam?”
Tanya Nabi Sulaiman as.. “Apabila fajar telah terbit maka kubah ini akan
berwarna putih dan terang, apabila matahari terbenam kubah ini akan gelap,
dengan itu aku bisa mengetahui siang dan malam. Setelah bercakap-cakap
dengan pemuda tadi, Nabi Sulaiman as. berdoa kepada Allah, lalu tertutuplah
kubah tersebut. Jadilah kubah tersebut menyerupai telur burung kasuari
kemudian kembali ke dasar laut. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar