Sabtu, 25 Desember 2010

Sabtu, 25 Desember 2010

AWAL MULA PERISTIWA QURBAN
Kisah qurban telah bermula sejak zaman Nabi
Adam a.s.. Istri Nabi Adam a.s. yaitu Ibu Hawa,
setiap kali melahirkan anak pasti kembar dua, lakilaki
dan perempuan. Di antara putera-puteri Nabi
Adam a.s. yaitu Qabil yang kembarannya Iqlima,
dan Habil yang kembarannya Labuda. Menurut
syari’at Nabi Adam, masing-masing anaknya itu
tidak boleh dijodohkan dengan kembarannya. Oleh
karena itu, Qabil akan dijodohkan dengan Labuda
(kembaran Habil) yang parasnya tidak begitu cantik.
Sedangkan Habil akan dijodohkan dengan Iqlima
(kembaran Qabil) yang berparas sangat cantik. Qabil
tidak puas dengan keputusan ayahnya, ia bersikeras
ingin menikahi Iqlima, kembarannya sendiri.
Sehingga terjadilah perselisihan antara Qabil dan
Habil. Sebelumnya, sang ayah telah memberi
nasihat kepada kedua puteranya itu agar mereka
membuat qurban kepada Allah. Siapa di antara
mereka yang diterima kurbannya, maka dialah yang
akan dijodohkan dengan Iqlima yang cantik itu.
Kemudian keduanya melakukan qurban.
Qabil berqurban bukan dengan niat ikhlas
karena Allah, tapi dia menuruti kehendak nafsunya,
yaitu demi mendapatkan Iqlima. Sedangkan Habil
berqurban dengan niat ikhlas karena Allah serta
menaati perintah ayahnya. Akhirnya qurban
Habillah yang diterima Allah, sedangkan qurban
Qabil ditolak.
Kedengkian timbul dan bergejolak dalam hati
Qabil, hingga akhirnya dia memutuskan untuk
membunuh Habil. Sebelumnya Habil telah menasihati
Qabil dengan berkata, “Hai saudaraku, jangan
engkau salah sangka! Sesungguhnya Allah hanya
menerima qurban dari orang-orang yang takut
kepada-Nya. Jika kamu mengangkat tanganmu
untuk membunuhku, maka sekali-kali aku tidak
akan mengangkat tanganku untuk melawanmu.
Sesungguhnya aka benar-benar takut akan (siksa)
Allah Rabbul-‘ëlamìn.” (Qs. al-Maidah [5] ayat 28)
Akan tetapi Qabil telah gelap mata dan
kehilangan kesadarannya, ia sedang dipermainkan
dan dikendalikan oleh syetan melalui hawa nafsunya.
Akhirnya terjadilah peristiwa pembunuhan
Habil. Setelah Habil berhasil dibunuh, maka Qabil
merasa sangat berdosa dan menyesal sekali atas
perbuatan kejinya itu.
Inilah peristiwa awal adanya qurban.
peristiwa ini diabadikan oleh Allah dalam al-Quran
surah al-Maidah [5] ayat 27:
“Ceritakunlah pada mereka., kisah kedua anak
Adam (Qabil dan Habil) secara benar, ketika
keduanya mempersembahkan qurban, maka diterima
qurban dari salah seorang mereka (Habil) dan
tidak diterima dari yang lain (Qabil)...”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar