Jumat, 24 Desember 2010

Jumat, 24 Desember 2010

TIPU DAYA IBLIS
Suatu hari iblis la’natullah ‘alih mendatangi Dhahak bin Ulwan dalam
bentuk manusia, lalu berkata, “Wahai raja, aku adalah orang yang jago
masak makanan yang lezat-lezat, maka jadikanlah aku sebagai juru
masakmu.” Dhahak merangkul iblis dan menjadikan dia sebagai juru
masaknya. Sebelum ini orang-orang tidak pernah makan daging. Dan yang
pertama kali dimasak oleh iblis adalah telur, lalu sang raja pun mencobanya
dan mengagumi rasanya. Iblis berkata, “Maukah tuan saya masakkan sesuatu
yang mengeluarkan telur ini?” “Ya”, jawab Dhahak. Keesokan harinya iblis
menyembelih ayam, lalu memasaknya, dan menghidangkanya pada raja.
Setelah dicoba, raja pun mengagumi rasanya. Hari ketiga, iblis menyembelih
kambing, hari keempat menyembelih unta dan sapi. Tujuan Iblis melakukan
semua itu adalah untuk membinasakan manusia keturunan Adam. Karena
terlalu banyak makan daging, raja pun lemah, lalu iblis berkata
“Sesungguhnya tuan telah memuliakan dan menghormati aku, maka izinkan
aku mencium bahu tuan! Dhahak pun mengizinkanya, kemudian iblis
mendekat dan mencium kedua pundaknya. Dari bekas ciuman iblis tadi
muncullah dua buah kutil yang keadaanya mirip ular, memiliki mulut dan
mata. Ketika Dhahak melihat hal itu, tahulah dia bahwa orang yang
menyamar sebagai juru masak itu adalah iblis. Lalu ia berkata, “Kamu mau
mencoba membinasakan aku? Hai laknat, apa obat penawarnya?” Iblis
menjawab, “Obat penawarnya adalah otak manusia.” Lalu iblis pergi. Maka
Dhahak setiap hari memerintahkan wazirnya agar membeli empat orang lakilaki
yang gemuk dan sehat untuk diambil otaknya sebagai santapan kutilnya.
Demikian hal itu dilakukan Dhahak selama tiga ratus tahun sampai wazirnya
meninggal dunia. Lalu Dhahak memerintahkan wazir yang lain, kemudian
sang wazir menangkap empat orang. Maka ia sembelih dua orang dan
diambil otak lalu dicampur dengan otak kambing sebagai makanan kutilnya.
Sang wazir menyuruh yang dua orang lagi untuk pergi ke puncak gunung.
Kemudian kedua orang itu bermukim di sana selama tujuh ratus tahun
sampai memiliki keturunan yang banyak, sedang mata pencaharian mereka
adalah berternak kambing, sapi dan lainnya dan merekalah yang disebut suku
al-Akrad.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar