Jumat, 24 Desember 2010

Jumat, 24 Desember 2010

PIKIRAN YANG CEMERLANG
Khalifah Harun al-Rasyid memiliki seorang jariyah (hamba sahaya
wanita) yang berkulit hitam lagi jelek. Pada suatu hari ia melemparkan uang
dinar di hadapan para jariyahnya, maka semua jariyah berebut untuk
mendapatkan uang tersebut. Tetapi tidak dengan jariyah yang hitam tadi, ia
hanya diam dan memandang sang khalifah. Khalifah bertanya, “Mengapa
kamu tidak memungut uang tersebut?” Jariyah menjawab, “Sesungguhnya
yang mereka cari adalah uang, sedangkan yang hamba cari adalah pemberi
uang.” Khalifah merasa kagum dengan jawaban jariyah itu, kemudian dia
mendekatinya dan memuji kebaikannya. Akhirnya tersebarlah berita kepada
para raja, bahwa Harun ar-Rasyid menyukai jariyah hitam.
Ketika kabar pergunjingan itu sampai ke telinga khalifah, maka dia
mengundang raja-raja tersebut. Setelah mereka berkumpul, maka semua
jariyahnya dipanggil dan masing-masing diberi mangkuk yang terbuat dari
berlian yaqut. Kemudian khalifah memerintahkan mereka agar menjatuhkanya,
namun semuanya menolak, kecuali seorang jariyah hitam yang jelek
tadi. Ia segera menjatuhkan dan memecahkan mangkuk berlian tersebut,
“Lihatlah perempuan ini, wajahnya memang jelek, tetapi tingkahnya
menyenangkan”, kata khalifah. Lalu khalifah bertanya padanya, “Mengapa
kamu memecahkan mangkuk berlian itu?” Jariyah menjawab, “Ketika
paduka menyuruh hamba untuk memecahkanya, maka muncul dalam pikiran
hamba, “Jika memecahkanya berarti mengurangi kekayaan khalifah. Tetapi
jika menolaknya (tidak memecahkannya), berarti mengurangi kewibawaan
dan titah khalifah. Menurut hamba berkurangnya harta khalifah itu lebih baik
dari pada berkurangnya wibawa dan titah khalifah. Jika hamba memecahkannya,
hamba akan dianggap gila, sedang jika menolak perintah, hamba
akan dianggap durhaka; dan konsekwensi yang pertama lebih aku sukai
daripada yang kedua. Setelah mendengar kecemerlangan pikirannya, maka
para raja menganggap baik jariyah hitam tersebut dan dapat memahami
alasan khalifah mencintainya. Wallahu a’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar