Jumat, 24 Desember 2010

Jumat, 24 Desember 2010

KEUTAMAAN TAWAKKAL KEPADA ALLAH
Pada suatu hari Dzun-Nun al-Mishri mencari ikan di laut bersama anak
perempuanya yang masih kecil. Dia melemparkan jaringnya ke laut, dan
masuklah seekor ikan ke dalam jaring. Ketika Dzun-Nun akan mengambil
ikan tersebut, tiba-tiba puterinya melihat ikan tadi menggerak-gerakan
bibirnya, maka dilemparkannya lagi ikan itu ke laut. Dzun-Nun bertanya,
“Mengapa kamu sia-siakan basil jerih payahku?” “Aku tidak mau makan
makhluk yang berdzikir kepada Allah”, jawab putrinya. “Lalu apa yang harus
kita lakukan?” tanyanya lagi. “Bertawakkal pada Allah, dan mudah-mudahan
Allah memberi kita rizki sesuatu yang tidak berdzikir kepada Allah,” jawab
putrinya. Maka keduanya berhenti mencari ikan, mereka diam bertawakkal
pada Allah sampai sore, namun tidak ada sesuatupun rizki yang datang pada
mereka. Ketika menjelang isya, Allah menurunkan hidangan dari langit yang
terdiri dari berbagai jenis makanan. Kejadian seperti itu terus berlangsung
selama dua belas tahun. Dzun-Nun menyangka bahwa keistimewaan tersebut
timbul disebabkan shalat, puasa, serta ibadahnya. Namun setelah puterinya
meninggal dunia, ternyata hidangan makanan tidak turun lagi dari langit.
Akhirnya ia sadar bahwa ternyata turunnya hidangan tersebut disebabkan
oleh ketawakkalan putrinya, bukan karena keutamaan dirinya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar