Jumat, 24 Desember 2010

Jumat, 24 Desember 2010

KEUTAMAAN MELUANGKAN WAKTU UNTUK IBADAH
Diceritakan bahw ada seorang ‘abid (ahli ibadah) yang telah beribadah
kepada Allah selama seratus tahun di tempat peribadatannya. Kemudian
syetan datang menggodanya, maka turunlah ia dari pertapaannya dan
memasuki keramaian kota untuk mengunjungi kaum kerabat dan temantemannya
karena Allah. Lalu ia ditahan oleh salah seorang temanya dan
diajaknya masuk ke rumahnya. Temanya bersumpah bahwa ia harus mau
membantu kesulitan yang dialaminya, maka si ‘abid pun membantu temanya
selama tujuh bulan. Pada suatu malam menjelang waktu sahur, tiba-tiba ia
menjerit keras, sehingga temanya juga terbangun karena terkejut, lalu
bertanya, “Apa yang terjadi padamu?” “Tolong nyalakan lentera!” pintanya.
Maka temannya menyalakan lentera, lalu si ‘abid bercerita, “Ketika tidur
tadi, aku bermimpi melihat seorang pemuda tampan yang mengenakan
pakaian indah nan bersih, dan pemuda itu berkata, “Aku adalah utusan Allah,
lalu keaiban apa yang kamu lihat pada Allah dan Rasul-Nya, sehingga kamu
tidak beribadah lagi kepada-Nya? Kembalilah ke tempat ibadahmu sebelum
kamu mati!” Maka si ‘abid pun keluar malam itu juga, dia terus-menerus
berputar di dalam hutan, minum dari air hujan, dan makan dari dedaunan
sambil berdoa, “Wahai Tuhanku, tubuhku penuh aib, hatiku sedih, lidahku
mengakui dosa, maka ampunilah aku wahai Dzat Yang Maha Pengampun,
Yang Maha Menutup aib, dan Yang Maha mengetahu semua yang gaib.
Ketika telah dekat ke tempat peribadatannya dan ia ingin memasukinya, ia
melangkahkan salah satu kakinya, namun tiba-tiba ia melihat sesuatu yang
bertuliskan, ia pun berusaha memikirkannya. Isi tulisan tersebut yaitu:
Jika kamu bertawakkal pada-Ku, niscaya Aku mencukupimu
Jika kamu lebih mengutamakan selain Aku, niscaya Aku meninggalkanmu
Jika kamu menghadap Aku, niscaya Aku menerimamu
Jika kamu meninggalkan dosa, maka Aku mengampuni dan menyayangimu
Jika kamu menginginkan sesuatu dari sisi-Ku, niscaya Aku akan memberimu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar