Jumat, 24 Desember 2010

Jumat, 24 Desember 2010

KETAKUTAN YANG MENYELAMATKAN
Suatu hari Hisyam bin Abdul Malik berpidato di Damaskus, “Wahai
penduduk negeri Syam! Sesungguhnya Allah telah menghilangkan wabah
tha’un dari kalian semua di bawah kepemimpinanku.” Lalu berdirilah
seseorang dan berkata, “Sesungguhnya Allah lebih sayang pada kami
daripada Dia menghimpunmu ketika penyakit tha’un menimpa kami.
Tidakkah kamu lihat seorang lelaki yang memiliki harta dan anak. Ketika
ajal datang ia berkata pada anaknya, “Wahai anakku! Bagaimana
kedudukanku di hadapan kalian?” Anaknya menjawab, “Engkau adalah ayah
yang terbaik.” Ayahnya berpesan, “Apabila aku mati, bakarlah aku, lalu
haluskan abuku, kemudian tebarkanlah di dalam tiupan angin kencang,
supaya Allah tidak menemukan tempatku!” Ketika orang itu mati, maka
dilaksanakanlah wasiatnya. Kemidian Allah menyatukan abunya dan
bertanya, “Wahai hamba-Ku, mengapa kamu lakukan ini?” Ia menjawab
“Karena takut kepada-Mu, wahai Tuhanku. Karena sesungguhnya Engkau
tidak akan mengumpulkan atas hamba-Mu dua siksaan di dunia dan akhirat.
Dalam kisah ini terdapat kejanggalan yang sangat parah, maka
pertimbangkanlah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar