Jumat, 24 Desember 2010

Jumat, 24 Desember 2010

BUAH SEDEKAH KEMBALI KEPADA YANG MATI
Suatu hari Abu Qilabah bermimpi, dalam mimpinya ia melihat semua
kuburan terbuka, lalu penghuninya keluar semua. Di antara mereka ada yang
duduk di pinggir kuburnya, masing-masing dari mereka membawa sebuah
nampan yang terbuat dari cahaya. Lalu Abu Qilabah melihat seorang lelaki di
antara para penghuni kubur itu yang tidak membawa nampan. Bertanyalah
Abu Qilabah pada lelaki itu, “Apa yang terjadi padamu, aku lihat kamu tidak
membawa nampan cahaya seperti lainya?” Lelaki itu menjawab, “Mereka
semua memiliki anak, keluarga yang mendoakan dan bersedekah atas nama
mereka, nampan yang bercahaya itu adalah pahala dari doa dan sedekah yang
mereka kirimkan. Sementara aku sebenarnya memiliki seorang anak akan
tetapi ia tidak pernah berdoa dan bersedekah untukku, maka aku tidak punya
cahaya dan malu pada teman-temanku.” Ketika Abu Qilabah terbangun
segera ia menemui anak penghuni kubur tersebut dan menceritakan apa yang
terjadi terhadap orang tuanya. Setelah Abu Qilabah menyelesaikan cerita dan
nasihatnya, berkatalah anak penghuni kubur, “Terima kasih Syaikh atas
nasehatmu, mulai saat ini aku akan bertaubat, tidak akan mengulangi
perbuatanku dahulu. Sejak peristiwa itu, pemuda tersebut selalu berdoa dan
bersedekah untuk orang tuanya. Setelah beberapa lama, Abu Qilabah
bermimpi lagi seperti mimpinya yang lalu. Akan tetapi kali ini ia melihat
lelaki yang dulu tidak memiliki nampan dari cahaya, sekarang telah
membawa nampan cahaya, bahkan cahayanya melebihi yang lainnya.
Berkata lelaki tersebut, “Wahai Abu Qilabah! Mudah-mudahan Allah
membalas kebaikanmu, berkat nasehatmu, anakku selamat dari neraka, dan
aku tidak malu lagi terhadap tetanggaku di alam kubur ini karena doa dan
sedekah anakku.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar