Jumat, 24 Desember 2010

Jumat, 24 Desember 2010

BERBUAT BAIK PADA ORANG YANG SALAH
Pada suatu hari seorang shalih keluar untuk berburu. Tiba-tiba ia bertemu
seekor ular yang sedang ketakutan. Ular itu berteriak, “Tolong! Selamatkan
aku dari musuh yang mengejarku!” Orang shaleh pun bermaksdu menutupi
ular itu dengan kainnya, tetapi ular itu berkata, “Orang yang mengejarku
akan tetap mengetahuinya.” Lalu apa yang harus aku lakukan?” tanya orang
shaleh. Sang ular berkata, “Jika memang kamu ingin berbuat baik,
menyelamatkan aku, bukalah mulutmu agar aku bisa masuk ke delamnya!”
“Aku takut padamu,” sahut orang shaleh. Lalu ular tersebut berjanji tidak
akan menyakitinya dan mengatakan bahwa ia adalah umat Muhammad saw..
Orang shaleh pun membuka mulutnya, lalu melompatlah ular tadi dan masuk
ke mulutnya. Tiba-tiba datanglah seseorang sambil membawa pedang dan
menanyakan keberadaan ular tersebut. Aku tidak melihatnya jawab orange
shaleh. Setelah itu, ia beristighfar seratus kali atas ucapannya. Setelah
pemburu ular tadi berlalu, si ular menengok keluar untuk melihat si
pemburunya. Orang shaleh mengatakan bahwa pemburunya sudah pergi, lalu
menyuruh ular tadi agar keluar. Ular berkata, “Sekarang pilihlah bagimu
salah satu kermatianmu, aku gigit jantungmu atau aku lubangi hatimu?”
Orang shaleh berkata, “ Maha Suci Allah, mana janji yang kau ucapkan?”
Sang ular berkata, “Aku tidak pernah bertemu dengan orang yang lebih
goblok daripada kamu. Apakah kamu lupa perseteruanku dengan nenek
moyangmu, sehingga ia di keluarkan dari nirwana? Dan apa yang
mendorongmu melakukan kebaikan kepada yang tidak semestinya?” “Kalau
memang aku harus mati, berilah aku kesempatan sebentar untuk melakukan
sesuatu di gunung ini!” pinta orang shaleh. “Terserah,” jawab ular. Lalu
orang shaleh menengadah ke langit dan berdo’a. “Wahai Dzat yang penuh
Kasih! Kasihanilah aku dengan kasih-Mu yang lembut, Dzat yang Pengasih,
Maha lagi Maha Kuasa, aku mohon kepada-Mu, demi kekuasaan-Mu
menegakkan singgasana, sementara singgasana tersebut tidak tahu dimana
Engkau menetap, wahai Dzat yang bijak, Dzat yang Maha Tahu, Maha
Tinggi, Maha Agung, Maha Hidup, Maha Kuat. Ya Allah tidak ada yang
menyelamatkanku dari ular ini melainkan Engkau.” Lalu ia berjalan ke arah
puncak gunung, tiba-tiba muncullah seorang kakek tua yang wajahnya
bersinar, harum, dan pakaiannya bersih. Ia memberikan dedaunan yang
berwarna hijau, dan berkata, “Makanlah daun-daun ini!” Lalu aku pun
memakannya, dan tiba-tiba kelurlah ular dari perutnya dalam keadaan sudah
terpotong-potong, dan seketika hilanglah rasa sakitku. Aku bertanya
padanya, “Siapakah engkau, wahai penyelamatku?” “Ketika kamu berdoa
kepada Allah, maka para malaikat di langit menjadi ribut, lalu Allah
berfirman, “Demi Keagungan dan Kemuuliaan-Ku! Aku telah melihat apa
yang dilakukan ular tersebut terhadap hamba-Ku. Lalu Allah mengutusku
pergi ke surga untuk mengambil daun pohon Thuba agar diberikan padamu.
Aku adalah malaikat yang bernama Ma’ruf (kebaikan), dan tempatku di
langit. Teruslah berbuat baik, karena itu akan menjagamu. Walaupun disiasiakan
oleh orang yang kita beri kebaikan, tetapi Allah tidak akan pernah
menyia-nyiakanya.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar