Sabtu, 25 Desember 2010

Sabtu, 25 Desember 2010

PERISTIWA PENYEMBELIHAN TERULANG KEMBALI
Peristiwa seperti penyembelihan Ismail oleh
Ibrahim a.s. berulang kembali pada zaman Abdul
Muthalib yang menimpa Abdullah, ayahanda
Rasulullah saw.. Itulah sebabnya Abdullah diberi
gelar ‘Ibnu Dzabihain’ (putera dari dua orang
penyembelih). Ceritanya sebagai berikut:
Pada suatu malam Abdul Muthalib mimpi
rnendapat perintah untuk menggali kembali sumur
Zamzam, yang pada waktu itu telah tertimbun tanah
akibat perlakuan Jurhum. Abdul Muthatib, berniat
untuk melaksanakan mimpinya, tetapi ternyata
dihalangi oleh kaum Quraisy. Oleh karena itu dia
bernadzar, jika dia mempunyai sepuluh orang anak
dan dia dapat melaksanakan mimpinya, maka dia
bernadzar untuk mengorbankan salah seorang
anaknya. Ternyata keinginan Abdul Mutahalib,
untuk menggali kembali sumur Zamzam terlaksana
dan permohonannya memiki sepuluh orang anakpun
dikabulkan Allah. Ketika kesepuluh anaknya itu
dikumpulkan, dan sesuai dengan nadzarnya, dia
akan menjadikan salah seorang dari mereka sebagai
qurban. Ternyata anaknya yang bungsu menyatakan
kesiapannya untuk dijadikan qurban sebagai
pelaksanaan nadzar ayahnya. Meskipun demikian,
Abdul Muthalib bertindak bijaksana, dia tidak
langsung menunjuk Abdullah, tetapi dia menentukannya
dengan cara diundi. Ternyata setiap kali
dilakukan pengundian, selalu saja jatuh kepada
Abdullah. Akhirnya dengan sungguh-sungguh
Abdul Muthalib mengambil pisau dan segera
merebahkan tubuh Abdullah ke tanah sambil
kakinya menginjak leher Abdullah. Ketika itu anakanaknya
yang lain pun menyaksikan saudaranya
yang akan disembelih. Tiba-tiba datanglah Abbas
dan segera menarik kaki Abdul Muthalib dari leher
Abdullah, sehingga Abdullah sempat tergores pisau
ayahnya, dan akibat goresan pisau itu telah
menimbulkan bekas di wajah Abdullah sampai
wafatnya. Karena kegagalannya menyembelih
Abdullah sebagai qurban akibat protes dari saudarasaudaranya,
maka Abdul Muthalib mengurungkan
niatnya mengorbankan Abdullah. Kemudian sebagai
gantinya, jiwa Abdullah ditukar dengan 100 ekor
unta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar