Jumat, 24 Desember 2010

Jumat, 24 Desember 2010

MENGGUNAKAN ILMU UNTUK SESUATU YANG BERMANFAAT DAN INDAHNYA DIPLOMASI
Ketika Hatim al-Asham datang ke kota Bagdad, maka disampaikan
padanya bahwa di kota ini ada seorang Yahudi yang mampu mengalahkan
para ulama. “Aku akan berbicara dengannya”, sahut Hatim. Ketika Hatim
sampai di tempat orang Yahudi tersebut, bertanyalah si Yahudi, “Apakah
sesuatu yang tidak diketahui Allah? Apakah sesuatu yang tidak terdapat pada
Allah? Apakah sesuatu yang tidak ada dalam gudang Allah? Apakah sesuatu
yang diinginkan Allah dari hamba-Nya? Apakah sesuatu yang diikatkan oleh
Allah? dan Apakah sesuatu yang dilepas oleh Allah?” Hatim berkata, “Jika
aku bisa menjawab pertanyaanmu apkah kamu mau mengakui Islam?” “Ya,
jawabnya. Lalu Hatim, “Yang tidak diketahui Allah adalah sekutu-Nya atau
anak-Nya, karena Allah tidak memiliki sekutu dan anak. Yang tidak ada pada
diri Allah adalah kezhaliman, karena Allah tidak berbuat zhalim sedikit pun
pada manusia. Yang tidak ada di dalam gudang Allah adalah kefaqiran,
karena Allah Dzat Yang Maha Kaya, sedangkan kamu sekalian adalah yang
orang-orang yang faqir (yang butuh kepada Allah). Yang diharapkan Allah
dari hamba-Nya adalah meminjami-Nya, sesuai ayat “Barang siapa memberi
pinjaman kepada Allah dengan pnjaman yang baik.....”, Yang diikatkan oleh
Allah adalah tali bagi orang-orang kafir, dan yang dilepaskan oleh Allah juga
tali tersebut untuk orang-orang yang dicintai-Nya.” Setelah mendengar
penjelasan Hatim, maka orang Yahudi tadi masuk Islam dengan izin Allah
Swt..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar