Jumat, 24 Desember 2010

Jumat, 24 Desember 2010

KEUTAMAAN CINTA YANG TULUS
Pada zaman Rasulullah saw., ada seorang perempuan yang datang ke
masjid Nabawi untuk mendengarkan sabda beliau. Tiba-tiba seorang pemuda
menemuinya dan bercakap-cakap dengannya. Pemuda bertanya, “Hendak
pergi kemana engkau?” “Aku hendak ke tempat Rasulullah saw.,” jawab si
perempuan. “Aapakah kamu mencintai Rasulullah?” tanya pemuda. “Ya,”
jawabnya. Pemuda itu berkata lagi, “Atas nama Rasul, angkatlah penutup
wajahmu!” Kemudian perempuan tadi mengangkat penutup wajahnya, lalu si
pemuda menyentuh dagunya dan berkata, “Kamu benar.” Si perempuan
sangat menyesal atas kejadian yang tidak semestihya itu. Kemudian ia
ceritakan kejadian itu pada suaminya, lalu suaminya mendatangi Rasulullah
saw. dan menceritakan pada beliau perihal kejadian yang dialami istrinya itu.
Nabi saw. berkata pada suami perempuan itu, “Nyalakanlah api, lalu
perintahkan pada istrimu agar masuk ke dalam api, demi kebenaran
Rasulullah saw.. Lalu si suami melaksanakanya dan menyuruh istrinya
masuk kedalam api, namun ia tidak mau. Kemudian sang suami
menyuruhnya dengan berkata “Demi kebenaran Rasulullah, masuklah
kedalam api.” Maka sambil mengucapkan “Keselamatan dan kemuliaan” ia
melompatlah ke dalam api. Kemudian suaminya menutup lubang tungku
pembakaran, lalu ia menghadap Nabi saw. dan menceritakan apa yang telah
terjadi. Nabi saw. memerintahkan, “Pulang dan lihatlah keadaan istrimu!”
Sang suami segera pulang ke rumahnya untuk melihat keadaan istrinya,
ternyata istrinya masih hidup dan duduk di tengah tengah api, ia hanya
berkeringat. Lalu sang suami mengeluarkanya dari api dalam keadaan
selamat tanpa sedikitpun luka terkena api, dengan izin Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar